Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Aku ingin menemanimu

Untuk apapun yang tengah kamu perjuangkan saat ini, aku ingin menemani mu berjuang, memperjuangkan apa yang kamu pikir pantas untuk kamu dapatkan. Aku ingin menjadi pundak, menjadi sandaran, menjadi seseorang yang kamu cari ketika kamu mulai merasa lelah. Untuk siapapun yang sebenarnya kamu harapkan, aku ingin menjadi orang itu. Orang yang pada akhirnya kamu peluk erat setelah berhasil mendapatkan apa yang kamu mau. Aku ingin menjadi sejarah sekaligus masa depanmu. Menjadi teman berjuang, dan menjadi orang yang akan menemanimu untuk menikmati semua yang kelak kamu dapatkan. Dari aku yang ingin membersamaimu, tapi nyatanya tak kau persilahkan, atau mungkin belum kau persilahkan.

REPLY 1988 (Ringan tapi bukan kaleng-kaleng)

Halo, lama ga ngulas sesuatu, kali ini aku mau mengulas Drama Korea. Bukan drama baru sih, drama tahun 2015 kalo ga salah, yap Reply 1988. Drama ini nyeritain perjalanan hidup Deok Son (Hyeri girlsday), dari mulai keluarganya, sekolahnya, cinta, bahkan sampe karirnya. Menurut gue Deok Son ini kek pusat ceritanya, walaupun tokoh utamanya Deok Son sama ke-4 temen cowonya (Jung Hwan, Seung Woo, Choi Taek, sama Dong Ryeong). Jadi, Deok Son sama ke-4 temen cowonya ini temen sekomplek gitu. Ini sih yang paliiiiing paling bikin gue iri. Deok Son punya banyak temen yang mana temennya tetangganya sendiri, gue cant relate banget, abis gue tinggal di pinggir jalan gede, jadi ga punya temen yang dekeeeett banget kek si Deok Son ini, mana temennya cowo semua, ganteng2 pula, kan gue iri:((. Deok Son ini anak ke-2 dari 3 bersaudara (gue juga btw wkwk), kakaknya Bo Ra ini judes + galak banget, ngeselin juga, gue kalo punya kakak model begini keknya uda gue lelepin ke rawa-rawa. Tapiii, di balik...

Asal kau bahagia

Mungkin menurutmu "bersamaku kamu hanya menghabiskan air mata" Menurutku, "asal itu karenamu, sebenarnya aku tak apa" Menurutmu, "aku lebih ingin kau melupakanku, daripada terus tersiksa karenaku" Nyatanya, berusaha melupakanmu adalah siksaan terbesar untukku Pikirmu, "kau sudah bersama dia, tampaknya kau bahagia, mungkin ini saatnya aku menunjukkan semua derita" Harusnya, dulu kita tetap bertahan bersama, padahal dulu aku bahagia, meski tak ku pungkiri banyak juga luka. Tapi jika bersamamu aku sudah amat bahagia. Dan kini terlambat semua, susah mengulanginya Aku sudah memutuskan menjaga hatinya, yang padahal entah hatinya juga untuk siapa. Terimakasih untuk mendoakan dan menginginkan aku tuk selalu bahagia. Walau akhirnya, bukan kamu yang memberikannya.