DESEMBRRR

“Emangnya suka sama kamu itu harus ada alasan? Kalau misalkan alasan saya karena kamu pinter, terus cantik, itu alasan kayaknya nggak masuk akal, Sal. Kalau misalkan besokkamu kecelakaan, setelahnya otak kamu rusak dan jadi bego berarti nanti rasa cinta saya pasti bakal ilang atau kalau kamu nyungsep ke jurang dan wajah kamu jadi jelek, saya pasti nggak cinta lagi. Cinta itu nggak butuh alasan, Sal. Cinta itu reaksi alamiah yang muncul tanpa disengaja” –-Nathan, Jp – Dear Nathan h. 328 “Jatuh cinta itu nggak butuh alasan, Sal. Proses memulai jatuh cinta memang bisa terjadi tanpa alasan, tapi mempertahankan untuk tetap cinta atau elewatkan begitu saja, itu yang menurut saya harus butuh alasan” --Nathan, JP – Dear Nathan h. 328 “cewek itu takdirnya dikejar, bukan mengejar. Lo sempurnain diri lo sebaik-baiknya. Perawatan sebagai tanda kalau lo menghargai diri lo sendiri sebagai seoarang cewek, bukan karena gue.” --Nathan, JP – Dear Nathan h. 296 “Takdir kita tuh mas...

]     Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi, menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka dia akan melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah melupakan. ]     Bukan seberapa lama umat manusia bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan, tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal menyakitkan yang mereka alami ]     Dia tahu, seluruh kenangan itu seharusnya indah. Hidunya dipenuhi hal-hal menakjubkan. Tapi kenapa saat diingat terasa amat menyakitkan? Membuatnya sesak. Nasihat-nasihat itu mudah dikatakan, tapi berat dijalani ]     Bukankah saat dia mencintai Esok, maka yang paling berharga justru aadalah perasaan cinta itu sendiri? Sesuatu yang mulia didalam hatinya. Bukan soal memiliki, bukan tentang bersama Esok. ]     Tapi lihatlah, takdir kembali menyakitimu. Seakan semua itu belum cukup. Takdir sendiri yang mengirimkan laki-laki itu pa...

Jika saja waktu itu kita tak sama keras kepalanya Jika saja waktu itu aku melunak sedikit saja Jika saja aku tak selalu cemburu  dengan hobby mu Jika saja aku tak membekukan es yang setengah cair itu Jika saja aku tak terlalu membesarkan masalah Jika saja aku menganggap perkataanmu hanya gurauan tak perlu diambil hati Jika saja aku pengertian Jika saja kita sama sama mengalah Kepalaku pusing memikirkan JIKA Memikirkan semua kemungkinan yang mungkin akan membuat kita bertahan Tapi percuma kemungkinan itu tak berguna Karna nyatanya kita memilih jalur berbeda Mengakhiri semuanya Meski dalam hati ku yakin ada sedikit sesalmu Dan sesalku Egomu dan egoku sama tingginya Sama sama ‘gengsi untuk kembali Seperti semula Tak bisakah kau mengesampingkannya Aku hanya ingin kembali menulis cerita bersama Jika hanya aku sendirian ku tau tak bisa Karna ku yakin ini cerita bersama Bukan ceritaku saja Salahku dulu selalu memancing egomu Lan...

Aku hanya Aku hanya merindu Tak lebih dari itu Jangankan rindu bertemu Disapamu lewat telpon saja aku rindu Aku hanya tak tahu Bagaimana disana rasamu Aku hanya ragu Akan semua kepuraanku Berpura kuat mesti berulang kali tertunduk lesu Apa ini semua perlu? Aku hanya ingin mendengar suaramu Tak lebih dari itu Itupun kau belum tentu mau Aku rindu Hanya rindu Aku hanya rindu Tak pernah memintamu membalas rinduku Cukuplah dengan abaianmu Aku hanya rindu Tak perlu kau perjelas maumu Agar ku pergi sejauhnya dari hadapmu Aku hanya rindu Hanya rindu Aku