PENGANDAIAN HARAPAN PUTUS ASA

Jika saja waktu itu kita tak sama keras kepalanya

Jika saja waktu itu aku melunak sedikit saja

Jika saja aku tak selalu cemburu  dengan hobby mu

Jika saja aku tak membekukan es yang setengah cair itu

Jika saja aku tak terlalu membesarkan masalah

Jika saja aku menganggap perkataanmu hanya gurauan tak perlu diambil hati

Jika saja aku pengertian

Jika saja kita sama sama mengalah

Kepalaku pusing memikirkan JIKA

Memikirkan semua kemungkinan yang mungkin akan membuat kita bertahan

Tapi percuma kemungkinan itu tak berguna

Karna nyatanya kita memilih jalur berbeda

Mengakhiri semuanya

Meski dalam hati ku yakin ada sedikit sesalmu

Dan sesalku

Egomu dan egoku sama tingginya

Sama sama ‘gengsi untuk kembali

Seperti semula

Tak bisakah kau mengesampingkannya

Aku hanya ingin kembali menulis cerita bersama

Jika hanya aku sendirian ku tau tak bisa

Karna ku yakin ini cerita bersama

Bukan ceritaku saja

Salahku dulu selalu memancing egomu

Lantas dulu aku harus bagaimana memang?

‘pacarku saja tidak menganggapku ada’

Ya mungkin itu hanya sebuah canda

Tapi bagaimana aku menerima?

Dulu kau minta aku bertahan

Kulakukan

Kau minta aku pergi, kuminta kau bertahan

Kau lakukan dengan “terpaksa”

Sangat terlihat kau jenuh, aku bisa apa?

Aku mencapai batasku, kau juga

Aku meminta kita mengakhirinya

Kau menyetujuinya

Kau bilang kita akan tetap berkomunikasi

Tapi itu hanya omong basi

Kau bilang aku agar tak berubah

Mengacalah, siapa yang kini berubah?

Aku tau kau lelah

Tak berfikirkahkau aku juga?

Tak pedulikah kau?

Aku frustasi karna peduli

Aku tau egoku tinggi

Tapi apa kau tak bisa mengatakan kau tak suka jika aku seperti itu

Dengan cara baik baik akan kutrima pedapatmu

Tapi apa, kau menjelaskan semua setelah tak ada lagi KITA

Kau bilang tak ada kesempatan kedua

Oh tentu saja, aku juga tak meminta

Aku ingin berjalan sendiri

Tanpa kau tentunya

Menunggumu kembali

Mencoba setia pastinya

Entah apa yang kan terjadi nanti

Pastilah itu pilihan-Nya

Jangan baper bacanya

Ini bukan curahan hati nya mbak Hana

Ini hanya unek unek saya

‘Cuma’ Sebuah pengandaian harapan putus asa

-- Alfiatur  R